Drs. H. Doli Boniara, M.Si. Kepala Badan Pengelola perbatasan daerah Provinsi Kepri
DetikposNew.Com, Tanjungpinang- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Badan Pengelola daerah Provinsi Kepulauan Riau bersiap menghadiri acara Sosekda di Johor Malaysia, hari, Senin 4/8/2025.
Kepala Badan pengelola perbatasan daera Provinsi Kepri, Doli Boniara mengatakan diruang kerjanya, Jumat (1/8/2025) bahwa Sosekda adalah bagian dari sosek malindo. Sosek malindo itu yang merupakan bagian besarnya yaitu sosial ekonomi Malaysia Indonesia,”
“Indonesia ini salah satu yang berbatasan dengan Malaysia, Malaysia ini mulai dari Sabah, Sarawak kemudian Johor sampai di sepanjang Sumatera. Di Indonesia perbatasan sosek itu di bagi lagi ke 3 wilayah, memang tidak di sebut sosekda 1,2 dan 3 tetapi kira kira sosekda 1 itu adalah Riau, Kepri, Johor, Malaka.
“Kemudian sosekda 2 adalah Serawak, Kalbar, Kaltara Kepri. Lalu sosekda 3 itu Sabah, Kaltara, Piritu. Dari 3 daerah ini atau 3 sosekda ini, Kepri mengikuti 2 yaitu sosekda 1 yang di laksanakan tanggal 4-8 agustus, kemudian sosekda 2 akan di laksanakan tanggal 20-25 september di Miri (Serawak) dengan bergantian seperti hari ini 2025 di selenggarakan di Malaysia di Johor, tahun 2024 di Pekan Baru, tahun 2023 di Malaka dan kemudian tahun depan di Kepri.
“Maksud pelaksakan sosekda malindo ini, yang pertama adalah bagaimana hubungan Malaysia dan Indonesia ini baik dari sisi sosial, ekonomi dan keamanan itu bisa berkelanjutan. Artinya di mungkinkan akan di bahas di kedua Jiran ini. Keuntungan bagi kita di Kepri dengan adanya sosekda ada kewenangan pusat (pertahanan keamanan, agama, moneter dan hubungan luar negeri), tapi dengan adanya sosekda kewenangan pusat itu diberi kesempatan bagi kita daerah juga untuk menggunakan kesempatan berhubungan dengan luar negeri. Khususnya dengan negara kita jiran, keuntungannya yang pertama kita bisa cross/mempercepat (contohnya seperti kita mau pergi ke johor).
Yang di Bahas di sosekda ada 3 kertas kerja, kertas kerja yang pertama adalah bidang Kesehatan, bidang sosial dan budaya, kemudian kertas kerja kedua bidang ekonomi Pembangunan, dan kertas kerja 3 adalah tentang keamanan dan keselamatan.
Selain itu Kata Doli, Kertas kerja 1 yang di bahas misalnya pemulangan jenazah, kemudian kebudayaan, peristiwa festival, hubungan hubungan antara kelembagaan disini dengan pihak Malaysia. Kemudian yang ke 2 tahun 2025 sudah di luncurkan program jiwa (jiran Istimewa) dari tourism, jadi warga kepri yang datang ke johor atau dari johor ke kepri mendapatkan fasilitas (seperti discount) tapi menggunakan website yang telah di sediakan.
“Kemudian juga hadir delegasi kita seperti UMKM, rencana pembangunan Roro. Kesempatan bagi kita di daerah untuk membahas apa yang bisa meningkatkan kedua belah pihak.
“Hal ini memberikan ruang bagi kita di daerah menjalin hubungan internasional. Nah itulah salah satu keuntungan Kepri mengikuti sosekda ini. Kalau dulu ada program Singapore Johor Riau, tetapi setelah beberapa waktu berjalan tidak aktif lagi.
Harapan dari Provinsi Kepri dalam acara sosekda ini adalah yang pertama dari 3 kertas kerja yang di usulkan ini, baik yang sudah kita usulkan atau pun yang sedang di proses, kami berharap dari komitmen kita yang sudah di tandatangani tahun 2024 lalu bisa berjalan sehingga jika selesai kita bisa mengusulkan hal yang baru, intinya bagaimana hubungan dari kedua negara, khususnya 2 provinsi , 2 negeri yang mempunyai akar Sejarah yang kuat bisa meningkatkan lagi hubungannya baik di sisi sosial, ekonomi, budaya dan tentunya bisa menciptakan kedamaian.
Sementara itu yang hadir delegasi dari Provinsi Kepri, Antara lain Bapak Kapolda Kepri Irjen. Pol Asep Syafrudin, Doli Biniara, Kepala Badan Pengelola perbatasan daerah Provinsi Kepri dan lainnya sebanyak sekitar 25 orang.(**)